Jumat, 22 Februari 2008

Dunia Dalam Satu Pekan

Banyak banget kejadian yang sensasional bagi dunia Internasional selama satu pekan ini. Yang jelas, semua kejadian itu bikin dunia perdiplomasian jadi makin berwarna. Tengok saja peristiwa proklamasi kemerdekaan Kosovo dari Serbia. Etnis Albania yang selama ini menjadi minoritas di Serbia telah mengumumkan kemerdekaan Kosovo. Hal lain adalah mundurnya pemimpin Kuba, Fidel Castro. Jujur saja, aku ngerasa nyesel banget kalau Fidel Castro harus mundur dari jabatannya. Habisnya nanggung, sih. Harusnya dia berkuasa 50 tahun aja sekalian. Bukannya 49 tahun. Hehehe... bercanda.

Aku nyesel karena dia adalah sosok pemimpin yang berkharismatik. Dia berani banget menentang ke-unipolaran Amerika Serikat. Menurutku hal ini bisa mengimbangi perpolitikan dunia, sehingga tidak dimonopoli oleh suatu negara.

Sementara itu, di 'kiblatnya' dunia, Amerika Serikat lagi heboh dengan persaingan antara Hillary Clinton dan Barrack Obama dalam melangkah menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Jauh dari lubuk hati, aku mendukung Obama. Menurutku dia itu berani banget. Sebagai kaum minoritas kulit hitam, Obama menunjukkan keberaniannya dalam kancah politik. Semoga saja ini menjadi awal dari hilangnya rasisme di bumi Amerika.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

hai nice thread......
topic yg masi hangat....
kmu dukung sapa neh?

From: Fro_zz

Cesty mengatakan...

dukung yang menang :P

hehe... kayaknya aku ngedukung Barrack Obama, deh. Habis pandangan matanya teduh dan menenangkan. Terus programnya juga bagus banget.

Kalau toh yang terpilih Hillary, aku juga nggak masalah. Asal AS jadi negara yang lebih bersahabat bagi negara-negara kecil

Anonim mengatakan...

Hmmm, bener bener orang politik ni postingnya...Sepertinya Barrack Obama akan lebih baik dalam memimpin jika nanti ia terpilih. Visinya jelas, punya karakter dan yang penting tidak berada dalam bayang bayang pemimpin terdahulu (seperti George W.Bush yang ada dalam bayang bayang kebijakan bapaknya).
Semoga akan ada perubahan mendasar pada kebijakan Amerika sehingga dunia lebih tentram.