Selasa, 26 Februari 2008

Harry Potter And The Deathly Hallows Part 1


Sebagai penggemar epik Harry Potter, aku udah baca bukunya dari nomer 1 sampai nomer 7. Aneh bin ajaib. Kalau baca buku-buku diktat kuliah, aku bisa menghabiskan waktu satu semester tapi kalau urusan baca buku Harry Potter, aku cuma butuh waktu setengah hari. Yah, maksimal sehari, lah.. Anyway, ada request dari seseorang buat review buku Harry Potter. Hehe keliatan banget kalau dia males baca bukunya. Dan buat review pertama, aku pengen review buku Harry Potter and The Deathly Hallows yang merupakan seri ketujuh dari epik Harry Potter. Enjoy it...

Di buku ketujuh ini, usia Harry memasuki 17 tahun yang berarti perlindungan dari ibunya, Lily, akan punah. Sebelum ulang tahun ke-17nya, Harry pergi dari rumah Dursley bersama anggota Order Phoenix ke tempat perlindungan di The Burrow. Keluarga Dursley sendiri telah diungsikan demi keselamatan mereka. Sebelum mengungsi, Dudley sempat menjabat tangan Harry dan berkata bahwa ia tidak pernah membenci Harry. Dalam perjalanan, Harry dan para pengawalnya diserang oleh pelahap maut. Hedwig dan Mad Eye tewas dalam pertempuran ini dan George Weasley kehilangan sebelah telinganya. Harry sendiri berhasil selamat menuju The Burrow. Sayang, sehari setelah ulang tahun Harry yang ke-17, atau bertepatan dengan pernikahan Bill dan Fleur, kementrian sihir jatuh ke tangan Voldemort. Harry sendiri berhasil kabur bersama Ron dan Hermione. Mereka menuju ke Grimmauld Palace yang telah diwariskan Sirius kepada Harry. Anyway, Harry mendapat warisan Snitch dari Dumbledore. Hermione memperoleh buku cerita anak-anak dan Ron diwarisi Deluminator ( alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya ). Nah, yang menjadi fokus utama pada buku ketujuh ini adalah pencarian Horcrux sebagai cadangan nyawa Voldemort. Di Grimmauld Palace 12 , Harry mendapati bukti bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil liontn Salazar Slytherin. Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher mengatakan Mundungus Fletcher telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir dengan menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.

Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang Gryffindor warisan Dumbledore yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang asli yang dapat menghancurkan Horcrux. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Voldemort dan Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.

Di Dean Forest, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap.

Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat digunakan oleh Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari the Deathly Hallows, tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Elder Wand / tongkat sihir Elder, Resurrection Stone/ batu kebangkitan, dan jubah gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.

Beberapa penjambret menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di Malfoy Moron, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas,Ollivander, dan Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri pedang di tempat penyimpanan miliknya di Gringotts. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Peter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya. Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco Malfoy. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau menembus tubuh Dobby. Dobby pun mati dalam peristiwa ini.

Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala milik Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Diadem Ravenclaw...


Bagaimana kelanjutan petualangan Harry dan kedua sahabatnya? Well, aku butuh saran dari kalian tentang perlu tidaknya ending dari Harry Potter and The Deathly Hallows ditulis di sini...

To Be Continued....

4 komentar:

Keket mengatakan...

keket ogah baca!!!!!!

Andri Journal mengatakan...

Hohoho...Sebelumnya terima kasih ya Cesty dah mengabulkan permintaanku..Ini seri terakhir dari Harry Potter kan ces?Lha kuq tragis sekali...Temen2 Harry pada mati!Apa penulis buku ini benar2 mau menutup kisah Harry Potter selama2nya?
Aku denger2 kayaknya diantara Harry,Ron dan Hermione ada yg mati ya?Wah...Bener2 tragis!

Cesty mengatakan...

hahaha...

itu rahasia, mas

masalah endingnya...

ntar pasti aku tulis

tapi nanti-nanti

biar tambah penasaran

aan mengatakan...

-_-'
SWT